Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Materi agama Hindu Kelas XI

B. Keluarga Sukhinah dalam Agama Hindu        Perenungan:  Padaning ku-putra taru çuᒲka tumuwuh i ri madhyaning wana, maghas¢gérit matéah agni sahana-hananing halas géséng, ikanang su-putra taru candana tumuwuh i ring wan¢ntara, plawagorag¢ mréga kaga bhramara mara riy¢ padaniwi.  Terjemahaannya:   Anak yang jahat sama dengan pohon kering di tengah hutan, karena pergeseran dan pergesekan, keluar apinya, lalu membakar seluruh hutan, akan tetapi anak yang baik sama dengan pohon cendana yang tumbuh di dalam lingkungan hutan, kera, ular, hewan berkaki empat, burung dan kumbang datang mengerubunginya (Nitisastra XII. 1).       Semua agama selalu mengajarkan tentang kebajikan (dharma) tidak ada satupun agama yang mengajarkan tentang keburukan (adharma), baik dalam menjalani kehidupan maupun dalam berkeluarga. Dalam ajaran agama Hindu sebuah keluarga dikatakan sejahtera dan bahagia itu dimulai dari sebuah perkawinan yang sah sehingga bisa dikatakan sebagai keluaga yang Sukhinah, karena cikal

Materi Agama Hindu Kelas X

  “Pelaksanaan Brahmacari Membawa Akibat Bagi Leluhurnya” Tersebutlah seorang Brahmana yang bernama Sang Jaratkaru. Ia yang bernama Jaratkaru, sangatlah takut pada kesengsaraan hidup ini. Jaratkaru adalah putra seorang wiku terpilih atas ketetapan budinya. Beliau begitu rajin mengambil butir-butir padi yang tercecer di jalan atau di sawah lalu dipungut dan dicucinya. Apabila sudah terkumpul banyak lalu ditanaknya, digunakan sebagai korban kepada para Dewa dan juga untuk dihidangkan kepada para tamu. Demikianlah ketetapan budi leluhurnya Jaratkaru, tidak terikat oleh cinta asmara, tidak memikirkan istri melainkan bertapa sajalah yang dipentingkan. Dikisahkan sekarang Sang Maha Raja Parikesit berburu kemudian dikutuk oleh Bhagawan £renggi supaya digigit naga Taksaka. Pada kesempatan itulah Jaratkaru bertapa. Setelah ia berhasil bertapa mahir atas segala mantra-mantra ia dibolehkan memasuki segala tempat, termasuk tempat-tempat yang dikehendaki yaitu tempat di antara surga dan neraka nama

Materi Agama Hindu Kelas XI

Gambar
  BAB V KELUARGA SUKHINAH  A. PENGERTIAN DAN HAKEKAT KELUARGA SUKHINAH      Perenungan: Aksayu nau madhusamk¢äe anikam nau samanjanam antah krnusva m¢m hrdi mana innau sah¢sati (Atharva Veda VII.36.1) Terjemahannya: Hendaknya manis bagaikan madu cinta kasih dan pandangan antara suami dan istri penuh keindahan. Semogalah senantiasa hidup bersama dalam suasana bahagia tanpa kedengkian (di antara mereka). Semoga satu jiwa dalam dua badan. Memahami Teks: Melaksanakan Wiwaha atau perkawinan bagi masyarakat Hindu memiliki makna, arti, dan kedudukan yang sangat penting. Dalam Catur Asrama, Wiwaha termasuk fase Grehasta Asrama. Memasuki fase Grehastha “Wiwaha” oleh masyarakat Hindu, dipandang sebagai sesuatu yang maha mulia, seperti dijelaskan dalam kitab Manawa Dharmasastra; bahwa Wiwaha tersebut bersifat sakral, wajib hukumnya, dalam artian harus dilakukan oleh setiap orang yang hidupnya normal. Melaksanakan Wiwaha bagi umat Hindu yang sudah cukup umur merupakan salah satu amanat dharma dala

Materi agama Hindu Kelas X

Gambar
 BAB IV CATUR ASRAMA      Manusia tumbuh melalui berbagai tahap usia dalam hidup mereka, proses yang dikenal sebagai siklus kehidupan manusia. Berbagai poin sepanjang siklus kehidupan seseorang menawarkan berbagai pertumbuhan dan perkembangan, baik pada tingkat fisik dan emosional. Sebagai orang yang bergerak melalui kehidupan dari satu siklus ke siklus yang lain, ia juga mengalami perkembangan konstan dari kehidupan seluler, kematian dan regenerasi, dari saat pembuahan sampai saat kematian.      Kita mesti bangga karena Hindu telah memiliki konsep yang jelas tentang jenjang kehidupan seorang manusia yang tersusun secara sistimatis dalam Catur Asrama. Dalam kepercayaan lain konsep ini nampak tidak begitu jelas, dimana seorang yang sebenarnya sudah masuk di masa yang sudah tidak muda lagi masih diijinkan untuk menikah dan begitu juga sebaliknya diusia yang masih sangat muda seseorang telah dinikahkan. Odalan purnama ke tiga di Pura Kerta Bumi, Bongso wetan, Gresik, Jatim Selain itu peni